Thursday, July 6, 2017

[Review] FILOSOFI KOPI 2: BEN & JODY (2017): Perjalanan Dua Sahabat Yang Menyenangkan

https://pbs.twimg.com/media/DD5dtebV0AAfMnL.jpg:orig

Sekuel dari film FILOSOFI KOPI yang dirilis tahun 2015 silam kini hadir dan diberi judul FILOSOFI KOPI 2: BEN & JODY. Masih disutradari oleh Angga Dwimas Sasongko dan naskah yang ditulis oleh Jenny Jusuf dan M. Irfan Ramly, kali ini menceritakan petualangan Ben dan Jody setelah mereka menjual kedai, berjualan dengan combi, dan memutuskan untuk membuka kedai kembali. Jika dibandingkan dengan film sebelumnya, FILOSOFI KOPI 2 ini lebih santai untuk diikuti. Alur nya mengalir lembut, dialog nya menarik, akting pemainnya asik, dan konflik yang tidak terlalu berat. 


Karakter baru yang hadir seperti Luna Maya sebagai Tarra, dan Nadine Alexandra sebagai Brie juga sangat menarik untuk ditelisik masa lalu nya. Bisa dibilang mereka adalah salah satu plot device. Tapi bukan berarti kehadiran mereka tidak penting. Malah menjadi salah satu daya tarik yang cukup menarik. Okay, enough with the chit-chat. Apa sih yang gua omongin barusan? Yang barusan cuma formalitas aja. Filmnya cantik banget. Banyak adegan keliling Indonesia, seperti Jogja, Lampung, Makassar, Toraja, Bali, dan jangan lupakan Jakarta. But something triggered me pas adegan keluar kota. Well, most of them, not all of them. Terasa vague maksud kedatangan mereka ke daerah daerah tersebut. Tapi gak jadi masalah karena ketutup sama dialog yang asik dan directing yang asik juga. Untuk konfliknya sih lebih ringan di film kedua ini. Jika di film pertamanya konflik nya rada berat, ditambah eksekusi yang seperti “lompat-lompat”, itu semua berhasil diperbaiki di film ini. 


Satu lagi, kenapa judulnya Ben dan Jody? Karena emang film ini memperlihatkan persahabatan antar keduanya secara detail. Ada suka dan duka, berhasil dan gagal, sedih dan senang, semua dihadapi bersama. Dan bagaimana cara mereka untuk mengatasi semua masalah yang ada itu bener bener worth to watch. Soundtrack di film kedua ini gak kalah dari soundtrack yang pertama. Super eargasm. In the end, FILOSOFI KOPI 2 memang gak se-filosofis film pertamanya, but more fun and more enjoyable to watch.